SELAMAT DATANG DI BLOG KPRI KIPAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DIY

Laman

Sabtu, 07 Agustus 2010

Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Sleman

Sekarang Beliau bertugas di Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Sleman merupakan
salah seorang sarjana Hukum dari Universitas Widya Mataram yang lulus gelas sarjana Hukum pada tahun 1992, beliau lahir di sebuah kota di Jawa Tengah tepatnya di Purworejo pada tanggal 29 Juni 1962. Setelah merahi gelar sarjana diteruskan dengan gelar yang kedua pada tahun itu juga meraih gelar dengan menikahi seorang gadis asal sleman bernama Sri Wahyuni Wulandari yang lahir pada tanggal 14 Nopember 1964 sampai saat ini bertugas di Madrasah Aliyah Negeri III Yogyakarta
Dari pernikah tersebut dikaruniai 2 orang putra yaitu anak Pertama bernama FAIS sekarang duduk di kelas satu SMA 1 Sleman dan Putra yang kedua bernama Ryo sekarang kelas 5 SD Muh Sleman
Bapak Gatot panggilannya mulai masuk di KPRI KIPAS pada tanggal 9 Januari 1996 dan mulai menjadi Pengurus di KPRI KIPAS pada Periode 2006 - 2008 , 2008-2011 semoga kepengurusan yang akan datang dapat terpilih kembali , Amiin

Rabu, 04 Agustus 2010

Buntung Merasa Untung

Dilihat dari sudut pandang Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar,judul tulisan ini tidak pas, Mungkin sekali perkata “ buntung” belum masuk ke kosakata Bahasa Indonesia sehingga judul tulisan ini tidak dapat dikualifikasikan sebagai ungkapan dengan Bahasa Indoensia yang baik dan benar. Pertimbngan iramlah yang memaksa “ buntung” dikaitkan dengan “ inting” dalam satu ungkapan. Dan irama itu menjadikan ungkapan tersebut lebih komunikatif. lebih mudah diingat dan semoga lebih mudah dipahami.

Melestarikan kesucian Jiwa


Sebentar lagi datangnya bulan suci Ramadlon, bulan yang didalamnya membuat kita banyak terlatih, terdidik dan bahkan terbimbing agar mampu mengendalikan serta mengoreksi diri sehingga dapat mencapi fitroh atau kesucian jiwa dalam kehidupannya. Dengan selalu menjaga jiwa yang suci akan terjauh dari sifat yang jahat yang selalu mengajak kepada perbuatan dosa dan maksiat.
Sebagaimana kita pahami bahwa antara kesucian jiwa dan ketentraman hidup seseorang atau sekelompok atau sekeluarga itu saling terkait dan saling mendukung serta saling memerlukan.
Jiwa yang suci sangat besar pengaruhnya pada tingkah laku juga sikap dan akhlaq seseorang. Sebab akhlaq seseorang itu sangat mempengaruhi pergaulan dan hubungan keluarga setiap saat.
Bila kata “keluarga “ disebut, maka yang terbayang atau tergambar dalam benak kita adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu rumah yang terdiri dari ayah-ibu dan anak, mungkin adanya kerabat yang lain yang bersamanya. Kita tahu bahwa setiap keluarga

Bukti Cinta Kepada Allah

Katakanlah” Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Alalh mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
Katakanlah “ Taatilah Allah dan RasulNya, jika kamu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir ( QS. Ali Imran 31-32 )

ANGGOTA KPRI KIPAS